Abstrak adalah – Dalam membuat karya tulis ilmiah, seperti skripsi, tesis, makalah membutuhkan suatu bagian penting yang dinamakan dengan abstrak. Bagian abstrak ini biasanya terletak di awal karya tulis ilmiah tersebut. Secara mudahnya, abstrak adalah suatu ringkasan isi karya tulis ilmiah dengan singkat dan juga padat. Dalam sebuah abstrak biasanya memiliki total kata sebanyak 250 hingga 400 kata. Ada beberapa hal penting yang ada di dalam sebuah abstrak seperti pokok masalah, tujuan, metode, data, hingga kesimpulan dalam bentuk paragraf. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika abstrak adalah suatu bagian penting dalam sebuah karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, biasanya abstrak kerap dijadikan bagian pertama yang akan dicari oleh para penguji atau pembaca karya tulis ilmiah tersebut. Proses penulisan abstrak sendiri akan dimulai ketika penelitian yang dilangsungkan telah selesai. Hal ini karena pada dasarnya abstrak merupakan isi ringkasan dari keseluruhan penelitian. Ada banyak hal penting dalam abstrak yang bisa kalian ketahui lebih dalam hanya dengan membaca seluruh penjelasan yang ada di dalam artikel ini. Jadi, simak artikel ini, Grameds. Pengertian AbstrakPengertian Abstrak Menurut Beberapa AhliFrederick Wilfrid LancasterClarence W RowleyInternational Standard Organization ISOTujuan Adanya Abstrak pada Sebuah Karya Tulis IlmiahJenis-jenis AbstrakAbstrak IndikatifAbstrak InformatifAbstrak Kritis Critical AbstrakAbstrak DeskriptifAbstrak Sorot Highlight AbstrakCiri-ciri AbstrakStruktur Penulisan AbstrakTahapan Penulisan Abstrak1. Tuliskan Latar Belakang Penelitian2. Jelaskan Metode Penelitian yang Dipakai3. Berikan Penjelasan Tentang Hasil Penelitian4. Berikan Kesimpulan5. Masukkan Kata KunciKesimpulanBuku Terkait Sejarah IndonesiaMateri Terkait Sejarah Indonesia Sebelumnya telah dijelaskan secara singkat apa itu abstrak. Namun, dalam poin ini akan dijelaskan lebih dalam lagi mengenai pengertian dari abstrak. Abstrak adalah suatu komponen penting dalam sebuah karya tulis ilmiah. Keberadaan abstrak selalu terletak di halaman pertama karya tulis ilmiah. Isi dari abstrak adalah rangkuman dari penelitian yang telah dilakukan oleh pihak yang bersangkutan. Bisa dibilang abstrak adalah suatu komponen yang bisa memberikan gambaran secara garis besar tentang suatu penelitian yang ada di dalam karya tulis ilmiah tersebut kepada para penguji atau kepada para pembaca. Abstrak akan ditulis secara ringkas, akurat, mudah dibaca, jelas, dan juga padat. Karena itulah jumlah total kata dalam abstrak yang ada pada karya tulis ilmiah biasanya sekitar 250 hingga 400 total kata. Pengertian Abstrak Menurut Beberapa Ahli Setelah mengetahui pengertian abstrak secara umum. Ternyata ada beberapa ahli yang menjelaskan tentang pengertian dari abstrak dalam sebuah karya tulis ilmiah. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pengertian abstrak dari beberapa ahli. Frederick Wilfrid Lancaster Frederick Wilfrid Lancaster menjelaskan jika abstrak dalam sebuah karya ilmiah adalah suatu representasi yang tak hanya ringkas namun juga begitu akurat terhadap isi karya tulis ilmiah tersebut. Meski pada proses penulisan abstrak menggunakan berbagai macam kalimat yang ada di dalam karya tulis ilmiah. Namun, abstrak adalah sepenggal teks yang diciptakan oleh penulisnya. Meski begitu, perlu diketahui juga jika abstrak juga bukan suatu kutipan langsung dari penulisnya. Clarence W Rowley Clarence W Rowley menjelaskan bahwa abstrak adalah serangkaian penyajian isi karya tulis ilmiah yang dibuat secara ringkas serta akurat dalam gaya yang sama dengan karya tulis ilmiah aslinya. International Standard Organization ISO International Standard Organisation ISO menjelaskan bahwa abstrak merupakan suatu bagian daripada uraian secara singkat namun juga tetap akurat, sehingga bisa mewakili isi suatu karya tulis ilmiah tanpa perlu diberikan tambahan interpretasi atau kritik dan tanpa perlu melihat siapa yang membuat sari karangan tersebut. Itulah beberapa penjelasan tentang pengertian abstrak menurut para ahli. Tujuan Adanya Abstrak pada Sebuah Karya Tulis Ilmiah Sumber Pixabay Adanya abstrak dalam suatu karya tulis ilmiah tentunya juga bukan tanpa alasan. Ada beberapa tujuan yang menjadikan abstrak harus ada di dalam karya tulis ilmiah. Nah mungkin kalian belum begitu tahu apa saja tujuan dari adanya abstrak dalam sebuah karya tulis ilmiah. Berikut merupakan beberapa tujuan dari adanya abstrak dalam sebuah karya tulis ilmiah. Tujuan pertama dari adanya abstrak adalah untuk mempermudah para pembaca mengetahui inti atau esensi yang ada di dalam sebuah karya tulis ilmiah. Adanya abstrak juga bisa menjadi pertimbangan para pembaca untuk lanjut membaca sebuah karya tulis ilmiah atau tidak. Bahkan, bagi para pembaca yang ingin mencari informasi atau menyeleksi beberapa karya tulis ilmiah, maka membaca abstrak adalah pilihan terbaik yang bisa digunakan. Abstrak juga bisa dijadikan suatu pedoman bagi para pembaca dalam membaca sebuah karya tulis ilmiah. Hal ini karena dalam abstrak terhadap rincian informasi, analisis serta argumen dari penulis karya tulis ilmiah tersebut. Adanya abstrak juga bisa mempermudah para pembaca untuk bisa mengingat poin penting yang ada di dalam suatu karya tulis ilmiah. Itulah beberapa tujuan dari adanya abstrak dalam sebuah karya tulis ilmiah. Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa keberadaan abstrak dalam sebuah karya tulis ilmiah memanglah sangat penting. Salah satunya adalah untuk mempermudah para pembaca mencari informasi yang ada di dalam suatu karya tulis ilmiah. Jenis-jenis Abstrak Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dari adanya abstrak dalam sebuah karya tulis ilmiah. Selanjutnya adalah penjelasan tentang jenis-jenis dari abstrak itu sendiri. Abstrak dibedakan berdasarkan fungsi dan orientasi para pembaca. Sedangkan untuk jenis dari abstrak dibedakan menjadi dua yaitu abstrak indikatif dan abstrak informatif. Nah, agar kalian semakin jelas akan jenis-jenis abstrak. Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang dua jenis abstrak tersebut. Abstrak Indikatif Jenis yang pertama dari abstrak adalah abstrak indikatif. Dalam abstrak indikatif ini nantinya akan ada uraian singkat terkait dengan masalah yang terkandung di dalam laporan atau karya tulis ilmiah yang sedang dibuat. Adanya abstrak indikatif diharapkan mampu membuat para pembaca mengetahui isi informasi tanpa perlu memadatkan isi. Pada abstrak indikatif hanya perlu memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan tersebut. Keberadaan abstrak indikatif bisanya akan dibutuhkan ketika karya tulis ilmiah yang belum sampai pada tahap penyelesaian, tetapi harus sesegera mungkin mencantumkan abstrak terlebih dahulu. Biasanya hal ini terjadi untuk kepentingan tertentu seperti symposium, seminar atau kongres. Abstrak Informatif Selanjutnya ada jenis abstrak informatif. Abstrak informatif juga bisa dibilang sebagai miniature laporan atau karya tulis ilmiah asli yang didalamnya terdapat data serta informasi secara lengkap. Dalam sebuah abstrak informatif nantinya akan ada beberapa komponen penting seperti judul, penulis, intuisi, tujuan. Metode dan analisis laporan, hasil penelitian serta informasi yang ada di dalam sebuah abstrak informatif akan disampaikan secara tuntas oleh penulis. Tentunya karena adanya hal tersebut akan mempermudah para pembaca untuk mengetahui isi keseluruhan dari karya tulis ilmiah hanya melalui abstrak informatif. Meskipun kedua jenis abstrak di atas adalah yang paling umum ditemukan saat ini. Namun, jika diulas lebih dalam lagi masih ada beberapa jenis abstrak. Berikut ini adalah beberapa jenis abstrak dalam sebuah karya tulis ilmiah. Abstrak Kritis Critical Abstrak Abstrak kritis adalah suatu abstrak yang bisa memberikan gambaran temuan serta informasi utama dan juga komentar tentang validitas, reliability atau kelengkapan studio. Peneliti akan melakukan evaluasi makalah dan sering membandingkan dengan karya tulis ilmiah lainnya pada subjek yang sama. Biasanya pembuatan abstrak kritis akan memiliki panjang kata sebanyak 400 hingga 500 kata. Hal ini karena adanya komentar interpretative tambahan dalam abstrak kritis. Namun, untuk jenis abstrak ini memang jarang sekali digunakan. Abstrak Deskriptif Berikutnya ada abstrak deskriptif yang mana jenis abstrak ini akan memberikan informasi yang ditemukan pada sebuah karya tulis ilmiah. Selain itu, abstrak deskriptif juga tidak membuat suatu penilaian tentang pekerjaan dan juga tidak memberikan hasil maupun kesimpulan dalam suatu penelitian yang ada. Secara mudahnya abstrak deskriptif hanya akan memberikan gambaran penelitian dalam bentuk rangkuman. Beberapa peneliti membuat anggapan jika abstrak jenis ini sebagai garis besar pekerjaan bukan sebagai suatu ringkasan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika abstrak deskriptif adalah suatu ringkasan tentu bentuknya juga sangat pendek sekitar 100 kata atau kurang. Abstrak Sorot Highlight Abstrak Lalu ada juga abstrak sorot atau highlight. Jenis abstrak sorot atau highlight ini biasanya secara khusus dibuat hanya untuk menarik perhatian para pembaca pada suatu penelitian yang telah dilakukan. Dalam abstrak sorot ini tidak ada suatu kepura-puraan yang dibuat. Hal Ini karena ada gambar kertas yang seimbang atau lengkap dan pada kenyataannya. Adanya komentar yang tidak lengkap dan terkemuka juga bisa digunakan sebagai pemicu minat pembaca. Lalu, abstrak jenis ini tidak bisa berdiri dengan bebas dari karya tulis ilmiah yang terkait. Hal ini menjadikan abstrak jenis ini jarang sekali digunakan dalam penulisan akademik. Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis dari abstrak. Setiap abstrak selalu memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Tentunya kalian bisa membuat abstrak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Ciri-ciri Abstrak Meski abstrak terletak di awal karya tulis ilmiah dan mudah ditemukan. Namun, sebenarnya abstrak juga memiliki beberapa ciri lho. Beberapa ciri yang ada di dalam abstrak adalah seperti yang dijelaskan di bawah ini. Abstrak merupakan suatu uraian ringkas, cermat dan juga menyeluruh yang bisa digunakan untuk mewakili secara keseluruhan terhadap isi judul. Abstrak dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh dan hal ini menjadikan abstrak dapat dimuat di dalam suatu majalah khusus abstrak. Keberadaan abstrak biasanya akan diletakkan pada awal sebagai media penyedia informasi dari karya tulis ilmiah yang dibuat. Tidak memiliki komentar dari pembuatnya, itu artinya abstrak hanya memiliki isi apa yang telah dijelaskan dalam karya tulis ilmiah. Karena abstrak merupakan suatu ringkasan, maka jumlah kata yang digunakan juga terbilang sedikit umumnya sekitar 250 hingga 400 kata atau kurang. Dalam penyajiannya, abstrak tidak memiliki paragraf penggantian. Dalam proses pembuatan abstrak, sebaiknya gunakan huruf yang berbeda ukurannya dengan ukuran yang ada di dalam isi karya tulis ilmiah. Abstrak biasanya juga menggunakan kalimat pasif. Abstrak tidak memiliki kandungan kepustakaan, singkatan, ilustrasi, grafik maupun tabel. Di bawah bagian abstrak biasanya akan ada kata kunci yang digunakan. Mulai dari tiga hingga 10 kata digunakan untuk mengindeks karya ilmiah. Struktur Penulisan Abstrak Sumber Pixabay Meski abstrak hanya memiliki jumlah kata yang relatif sedikit. Namun, di dalam abstrak juga terdapat beberapa struktur penting. Beberapa struktur yang ada di dalam struktur abstrak adalah sebagai berikut ini. Informasi umum tentang penelitian yang telah dilakukan. Tujuan penelitian yang telah dilakukan. Alasan dilaksanakannya penelitian tersebut. Metode penelitian yang digunakan. Temuan dari adanya penelitian tersebut. Kata kunci yang terdiri dari tiga kata atau gabungan kata. Itulah struktur-struktur yang ada di dalam sebuah abstrak karya tulis ilmiah. Setiap struktur tersebut harus ada dalam pembuatan abstrak agar karya ilmiah mudah dipahami dan semakin banyak orang yang ingin membaca karya ilmiah tersebut. Tahapan Penulisan Abstrak Setelah mengetahui struktur yang ada di dalam proses penulisan abstrak. Maka berikutnya adalah mengetahui tahapan dalam proses penulisan abstrak. Ada sekitar lima tahapan yang perlu dilakukan agar abstrak yang ditulis bisa lebih baik dan mempermudah para pembaca mengerti maksud dari abstrak tersebut. Nah, berikut ini adalah beberapa tahapan yang diperlukan dalam penulisan abstrak karya tulis ilmiah. 1. Tuliskan Latar Belakang Penelitian Dalam proses penulisan abstrak suatu karya tulis ilmiah, kalian bisa memaparkan latar belakang penelitian tersebut. Berikan argumen yang bisa melandasi kenapa kalian melakukan penelitian tersebut. Jangan lupa untuk mengajarkan tentang topik/isu/masalah yang akan diangkat dalam penelitian tersebut. Berikan juga penjelasan mengapa kalian memilih topik tersebut. Kamu juga bisa menjelaskan tentang hal unik yang ada di dalam penelitian tersebut, sehingga penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah yang kalian buat memang benar-benar perlu dilakukan dan patut untuk dikerjakan. Pada bagian ini nantinya para pembaca bisa mendapatkan gambaran tentang alasan penulis melakukan suatu penulisan yang ditulis dalam karya tulis ilmiah tersebut. 2. Jelaskan Metode Penelitian yang Dipakai Metode dalam suatu karya tulis ilmiah adalah salah satu kewajiban yang harus ada. Tanpa adanya metode penelitian, suatu karya tulis yang sedang dibuat tidak akan memiliki landasan yang kuat serta data dapat dipatahkan dengan mudah oleh para peneliti. Metode penelitian bisa diartikan sebagai alat peneliti yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang telah diangkat dalam suatu penelitian. Metode tersebut harus dimasukkan di dalam bagian abstrak karya tulis ilmiah agar para pembaca lebih mudah memiliki gambaran bagaimana penulis melakukan penelitian tersebut. Adanya metode penelitian yang dituliskan dalam bagian abstrak karya tulis ilmiah bisa membuat para pembaca mendapatkan penjelasan mengenai cara penulis melakukan pengolahan data penelitian. Karena hal tersebut proses pengolahan data memang bisa lebih dipertanggungjawabkan. 3. Berikan Penjelasan Tentang Hasil Penelitian Setelah latar belakang dan metode penelitian sudah dituliskan pada bagian abstrak karya tulis ilmiah. Kalian bisa menjelaskan tentang penjelasan hasil penelitian yang didapatkan. Pada proses penulisan hasil dan temuan pada penelitian yang telah dilakukan nantinya akan ditulis secara ringkas agar para pembaca bisa lebih mudah untuk mengetahui apa saja yang didapatkan dari adanya penelitian tersebut. Lalu, jangan lupa untuk memberikan informasi penting dari hasil penelitian yang telah didapatkan. 4. Berikan Kesimpulan Kesimpulan adalah suatu bagian yang tidak boleh terlewatkan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah. Dalam bagian kesimpulan ini akan ada interpretasi penulis tentang penelitian yang telah dilakukan. Setelah selesai mencari data, mengolah data dan melakukan analisa data serta menemukan hasil dari penelitian yang dilakukan. Lalu, bagaimana pandangan penulis dari semua proses yang telah dilakukan tersebut? Pandangan tersebut bisa dituliskan pada bagian kesimpulan dan ada bagian kesimpulan ini nantinya juga akan ditulis lebih ringkas daripada bagian abstrak. 5. Masukkan Kata Kunci Terakhir adalah menuliskan kata kunci yang dibutuhkan. Kata kunci juga menjadikan bagian abstrak tampak berbeda dengan bagian lain yang ada di dalam suatu karya tulis ilmiah. Nantinya kata kunci tersebut akan dituliskan pada bagian akhir paragraf abstrak. Proses pembuatan kata kunci tersebut bisa diambil dari poin-poin penting yang terdapat pada judul penelitian. Adanya kata kunci juga akan bisa membuat penelitian secara online. Nah, itulah beberapa tahapan yang bisa kalian terapkan dalam proses penulisan abstrak dalam karya tulis ilmiah. Kesimpulan Dalam membuat abstrak kalian juga harus memperhatikan penulisan abstrak seperti jumlah kata dan jarak antar kata yang digunakan. Sebab, penulisan abstrak memang berbeda dari bagian lainnya yang bisa menggunakan jumlah kata banyak. Pada penulisan abstrak biasanya akan ditulis secara singkat dan hanya membutuhkan sekitar 200 hingga 400 jumlah total kata. Lalu, untuk jarak yang digunakan dalam penulisan abstrak biasanya 1 satu atau single spacing. Jika memang dalam penulisan abstrak terdapat kata dengan penulisan bahasa Inggris, makna kata dalam bahasa Inggris tersebut harus ditulis miring. Perlu diketahui juga jika penulisan bagian abstrak dalam karya tulis ilmiah di Indonesia biasanya akan menggunakan dua versi yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Demikian pembahasan tentang abstrak adalah yang bisa kamu jadikan sebagai panduan dalam membuat abstrak pada karya ilmiah. Selain itu, jika ingin mengetahui lebih banyak tentang karya ilmiah, maka kamu bisa mencari buku karya ilmiah di Bersama Gramedia jadikan hidupmu LebihDenganMembaca Penulis Hendrik Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Tenderlointerletak di bagian tubuh sapi yang jarang digerakkan, sehingga teksturnya lunak dan mudah matang. Selain cocok untuk steak, dagin has dalam juga cocok untuk dimasak dengan cara ditumis, kukus, bakar, dan masakan yang tidak membutuhkan waktu lama. Baca juga: Ini Cara Tepat Menyimpan Daging Sapi agar Tahan Lama. 2.Struktur Artikel Ilmiah1. Judul2. Baris Kepemilikan3. Abstrak4. Kata Kunci5. Pendahuluan6. Metode Penelitian7. Hasil8. Pembahasan9. Simpulan10. Daftar Pustaka Struktur artikel ilmiah merupakan salah satu unsur yang harus terkandung di dalam artikel ilmiah. Seperti yang Anda tahu, dalam membuat artikel ilmiah, penulis harus mempertimbangkan berbagai unsur yang harus ada atau harus tercantum di dalam artikel ilmiah tersebut. Selain struktur artikel ilmiah ada berbagai unsur lain yang harus termuat. Hal ini karena penulisan artikel ilmiah memang harus baku dan didesain dengan memuat berbagai unsur yang mendukung fakta penelitian atau fakta temuan sehingga ditulis dengan tata cara penulisan ilmiah yang baku, sesuai, dan juga harus disesuaikan dengan konvensi ilmiah yang berlaku. Secara umum, artikel ilmiah itu terdiri dari adanya judul artikel, nama penulis, alamat email penulis, abstrak, pendahuluan, bahan, metode penulisan atau penelitian, hasil temuan, diskusi, kesimpulan, dan juga daftar pustaka atau referensi. Semua unsur tersebut termasuk di dalam struktur artikel ilmiah yang akan dibahas pada artikel kali ini. Struktur Artikel Ilmiah Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, struktur artikel ilmiah merupakan salah satu unsur yang harus lengkap atau tercantum di dalam artikel ilmiah. Tapi apa sebenarnya pengertian dari struktur artikel ilmiah itu? Sebelum membahas struktur artikel ilmiah, perlu diketahui bahwa di dalam artikel ilmiah yang akan dimuat ke dalam jurnal biasanya terbit dan terbuat dengan sumber dari hasil penelitian atau hasil kajian dari adanya suatu permasalahan yang berdasarkan pada hasil pemikiran. Selain itu, artikel ilmiah juga berasal dari studi kepustakaan yang relevan, sehingga jika diartikan, artikel ilmiah ini menjadi dasar dari hasil penelitian secara umum dan terdiri atas beberapa aspek yang meliputi struktur artikel ilmiah. Berbagai aspeknya di antaranya adalah judul, identitas penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode penelitian, hasil, pembahasan, simpulan, hingga daftar pustaka. Semuanya tadi termasuk di dalam struktur artikel ilmiah yang harus ada atau harus tercantum di dalam artikel ilmiah dan disusun secara sistematis, baku, dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. Karena artikel ilmiah ini sifatnya formal dan bahkan harus sesuai dengan aturan, maka terciptalah struktur artikel ilmiah yang tujuannya memberi pedoman atau aturan mengenai bagaimana menulis artikel ilmiah yang baik, tepat, dan sesuai. Dengan demikian, maka tujuan dibuatnya artikel ilmiah akan mampu dipahami oleh pembaca. Penulis juga akan lebih mudah dalam menulis dan mengimplementasikan hasil penelitian atau temuannya ke dalam sebuah artikel ilmiah jika artikel ilmiah tersebut disusun sistematis berurutan, sesuai dengan struktur artikel ilmiah. Di bawah ini merupakan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai bagaimana dan apa saja struktur artikel ilmiah itu. 1. Judul Sama halnya di berbagai karya ilmiah lainnya, artikel ilmiah memiliki struktur artikel ilmiah yaitu judul. Judul yang terdapat di dalam artikel ilmiah tidak harus sama dengan judul yang terdapat pada laporan penelitian. Judul artikel ilmiah biasanya dicantumkan juga identitas penulis berupa nama penulis tanpa gelar dan lembaga atau instansi yang bertugas. Judul dalam struktur artikel ilmiah merupakan bentuk dari jiwa, semangat, esensi, inti, dan juga cira secara keseluruhan dari isi sebuah artikel ilmiah yang Anda tulis. Oleh sebab itu, dalam menciptakan atau menulis judul biasanya serupa dengan label. Hal ini karena judul seolah meringkas atau menangkap dan menjadi wadah terhadap keseluruhan substansi subjek yang ditangani. Selain itu, judul di dalam sebuah artikel ilmiah akan menjadi penentu nasib apakah artikel ilmiah tersebut menarik hati pembaca akan dibaca pembaca, apakah dapat ditelaah dan juga diacu, apakah judul di dalam artikel ilmiah mampu dimanfaatkan. Sehingga judul harus ditulis dengan menarik agar pembaca tertarik membaca artikel ilmiah tersebut dimulai dari judul. Jika judul dibuat apa adanya dan tidak menarik, maka artikel ilmiah yang Anda buat akan sia-sia dan bahkan diacuhkan oleh pembaca, tidak dipedulikan, atau bahkan dilewati sehingga terbuang begitu saja. Dibutuhkan waktu, latihan, dan juga kebiasaan untuk menulis dan menciptakan judul yang menarik. Anda harus menyediakan waktu khusus untuk berpikir dan menyiapkan formulasi judul artikel ilmiah yang baik dan menarik dan tentu saja judul di dalam artikel ilmiah tersebut harus mengungkapkan isi dari keseluruhan artikel. Baca Juga Artikel Ilmiah Pengertian, Fungsi, Ciri-Ciri dan Sistematikanya Jenis Karya Ilmiah yang Wajib Diketahui 11 Langkah Menulis Karya Ilmiah yang Efektif 2. Baris Kepemilikan Bagian kedua dari struktur artikel ilmiah adalah baris kepemilikan. Baris kepemilikan ini merupakan bagian dari struktur artikel ilmiah yang merupakan integral dari suatu artikel ilmiah yang merujuk terhadap hak yang dimiliki oleh pengarang atau hak kepengarangan dan hak kepemilikannya. Artinya, baris kepemilikan ini harus sesuai dengan lembaga atau instansi tempat dilakukannya kegiatan tersebut. Bisa disebut juga bahwa baris kepemilikan ini memberi informasi bahwa penulis artikel ilmiah tersebut merupakan bagian atau di bawah naungan lembaga atau instansi tertentu. Dengan demikian, baris kepemilikan ini penting sebagaimana merupakan penjelasan terkait pemegang hak cipta atau hak untuk memperbanyak dan juga menyebarluaskan adanya suatu artikel ilmiah yang mana menjadi artikel ilmiah berkala tempat diterbitkannya artikel ilmiah yang dimaksud tersebut. 3. Abstrak Struktur artikel ilmiah selanjutnya adalah abstrak. Abstrak biasanya memuat mengenai inti permasalahan atau tujuan, bagaimana cara penelitian yang dilakukan di dalam artikel ilmiah tersebut, dan bagaimana hasil dan simpulan yang terdapat di dalam suatu artikel ilmiah tersebut. Abstrak ini disusun menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan diberi terjemahan bahasa Indonesia, atau menggunakan salah satu saja, tergantung bagaimana penerbit atau instansi yang bersangkutan. Biasanya di bagian akhir abstrak, akan ditulis berbagai kata kunci yang ada di dalam abstrak tersebut atau yang juga biasa disebut keywords. Jika dijabarkan secara lebih terperinci, abstrak merupakan penyajian singkat dari keseluruhan artikel yang merupakan bagian artikel kedua yang paling banyak dibaca setelah judul di dalam struktur artikel ilmiah. Oleh sebab itu, biasanya abstrak juga tak kalah ikut menentukan bagaimana nasib dari artikel selanjutnya. Apakah artikel tersebut akan dibaca oleh pembaca sampai selesai atau tidak dipertimbangkan sama sekali sehingga menjadi sia-sia. Sehingga yang dapat dipahami, membuat abstrak ini juga harus serius dan juga dirancang dengan formulasi yang sangat matang. Terlebih jika abstrak menggunakan bahasa Inggris, struktur kalimat di dalam bahasa Inggris yang digunakan harus sesuai dan tepat. Hal ini karena banyak sekali yang menggampangkan penulisan abstrak dalam bahasa Inggris sehingga hanya mengandalkan Google Translate sebagai alat bantu. Padahal terjemahan di dalam Google Translate tidak selamanya tepat, sehingga justru bisa memicu atau menimbulkan pengertian ganda. Perlu diketahui, penulisan seberapa abstrak tersebut sudah diatur oleh UNESCO dan ditetapkan bahwa penulisan abstrak tidak boleh lebih dari 200 kata. Biasanya masih banyak penulis yang menggunakan istilah ringkasan atau summary dalam menulis abstrak. Akan tetapi kini sudah disepakati bahwa ringkasan merupakan abstrak yang lebih diperluas lagi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, struktur artikel ilmiah yakni abstrak juga harus ditulis secara sistematis. Abstrak mengandung pokok masalah dan tujuan penelitian, menunjukkan pendekatan atau metode yang digunakan untuk memecahkan masalah, dan bagaimana cara penulis atau peneliti dapat menyuguhkan temuan penting serta simpulan yang didapat. 4. Kata Kunci Struktur artikel ilmiah yang selanjutnya adalah kata kunci. Kata kunci ini biasanya terletak di bagian bawah abstrak dan biasanya terdiri dari beberapa kata kunci atau keyword yang digunakan di dalam abstrak dan di dalam artikel ilmiah. Biasanya, kata kunci atau keyword terdiri dari 3 – 5 kata yang mana kata-kata tersebut tidak boleh mengulang judul. Tapi apa itu kata kunci itu? Kata kunci atau keyword merupakan pilihan kata yang memiliki makna yang terkandung di dalam sebuah artikel ilmiah atau di dalam dokumen yang kemudian dapat digunakan untuk dapat melakukan indeksasi mengenai kandungan isi yang tercantum di dalamnya. Biasanya, kata kunci atau keyword ini sengaja disajikan untuk membantu pembaca. Kata kunci atau keyword ini membantu pembaca untuk mencari artikel yang relevan atau artikel yang terkait dengan permasalahan yang sedang mereka hadapi. Oleh sebab itu, dalam memilih kata kunci atau keyword yang digunakan, pembaca hanya perlu memasukkan berbagai kata kunci di dalam mesin pencari internet dan pembaca akan menemukan artikel apa yang sesuai dengan permasalahannya. Oleh sebab itu, keberadaan dan juga manfaat kata kunci sangat besar, apalagi dalam beberapa tahun belakangan ini. Mengapa demikian? Biasanya deretan kata kunci atau keyword yang ada di dalam berbagai artikel ilmiah yang diterbitkan dan ditulis atau penulis yang biasanya disajikan di dalam abstrak ini menjadi penentu artikel ilmiah apa yang diminati untuk dibaca atau bahkan dijadikan referensi. 5. Pendahuluan Masuk ke struktur artikel ilmiah selanjutnya yang juga tak kalah penting yaitu adalah struktur artikel ilmiah pendahuluan. Struktur artikel ilmiah yaitu pendahuluan berisi mengenai apa latar belakang masalah yang ada di dalam artikel ilmiah tersebut; mengenai mengapa masalah tersebut diteliti, bagaimana rumusan masalahnya, bagaimana tinjauan pustakanya, hingga bagaimana keterangan yang berkaitan dengan tulisan. Biasanya, di dalam pendahuluan memuat rujukan yang ditunjukkan dengan menulis nama penulis dan juga menulis tahun penerbitan artikel ilmiah tersebut. Di dalamnya juga memuat mengenai landasan teori yang terkandung di dalam artikel ilmiah tersebut. Lebih jelasnya, pendahuluan dapat diartikan sebagai bagian yang menguraikan apa saja yang menjadi permasalahan yang tentu saja berhubungan dengan penelitian sekaligus menjadi sajian parameter yang digunakan di dalam penelitian tersebut. Sama halnya seperti bagian atau struktur artikel ilmiah yang lain, bagian pendahuluan ini juga harus disajikan dengan menarik. Agar menarik, penulisan pendahuluan ini bisa dilakukan dengan menonjolkan masalah yang dibahas di dalam artikel ilmiah secara tuntas dan juga menonjolkan tentang artikel yang sudah dipublikasikan oleh orang lain dan relevan. Pada dasarnya, yang ditonjolkan di dalam suatu pendahuluan adalah bagaimana argumentasi penulis mengenai masalah yang harus diselesaikannya di dalam artikel ilmiah tersebut. Selain pengertian secara umum, seorang ahli yakni Achmadi dalam Ghufron 20145 memaparkan bahwa struktur artikel ilmiah yaitu pendahuluan ini berisi mengenai paparan mengenai penelusuran dan kepustakaan atau teori yang relevan dengan masalah yang dibahas. Di dalam paparan tersebut, memiliki tujuan yaitu untuk menyusun kerangka atau konsep yang kemudian digunakan di dalam penelitian. Baca Juga 8 Asas Penulisan Karya Ilmiah yang Wajib Dikuasai Manfaat Membuat Buku Karya Ilmiah 3 Anatomi Menulis Abstrak Karya Ilmiah 6. Metode Penelitian Struktur artikel ilmiah yang selanjutnya dibangun dari adanya metode penelitian di dalam artikel ilmiah. Metode ilmiah ini biasanya menguraikan mengenai bagaimana cara-cara yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian yang di dalamnya mencakup subjek penelitian, populasi, dan juga sampel, juga pengumpulan data dan juga teknik analisis data. Metode penelitian di dalam artikel ilmiah ini kemudian menjadi wadah yang mampu menampung rancangan penelitian secara gratis karena memuat berbagai hal tadi, yaitu mengenai data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan data, teknik analisis data, dan validitas data. Perlu diketahui, di dalam metode penelitian memiliki hal penting yang harus dipahami yaitu mengenai bagaimana proses kerja atau langkah-langkah apa yang dilakukan di dalam penelitian, tetapi berbeda dengan berbagai definisi yang ada di dalamnya. 7. Hasil Setelah metode penelitian yang terdapat di dalam struktur artikel ilmiah, terdapat struktur lain yaitu hasil. Ada beberapa artikel ilmiah yang menggabungkan dua struktur yakni hasil dan pembahasan, ada pula yang membedakan kedua struktur tersebut. Tetapi kali ini, akan dijelaskan pengertian hasil di dalam struktur artikel ilmiah secara terpisah dari pembahasan. Di dalam penelitian ilmiah, hasil merupakan hasil dari uraian yang telah dilakukan dan dicantumkan di dalam artikel ilmiah. Hasilnya biasanya merupakan bagaimana proses pemecahan masalah dan bagaimana hasil dari penyelesaian masalah yang dilakukan di dalam penelitian tersebut. Hasil biasanya disajikan secara singkat, padat, dan jelas, dan biasanya juga dibantu oleh data pendukung misalnya foto, video, diagram, tabel, grafik, dan lain sebagainya. Di dalam hasil juga memuat mengenai hasil analisis data, yang mana bukan merupakan data mentah atau analisis dari ragam dan proses yang tidak disajikan. 8. Pembahasan Sementara itu, pengertian dari struktur artikel ilmiah yaitu pembahasan merupakan terusan dari hasil yang mana menjelaskan bagaimana hasil yang diperoleh di dalam artikel ilmiah tersebut. Ketika sudah terdapat hasil, maka penulis juga harus memberikan pembahasan secara ilmiah berdasarkan dengan rujukan atau referensi tertentu. Hal ini akan memperjelas hasil yang dikemukakan di dalam artikel ilmiah yang sudah dipecahkan dan kemudian digunakan kembali untuk membandingkan dengan berbagai hasil penelitian yang relevan. Selain itu, pembahasan juga memiliki tujuan untuk menjawab berbagai masalah penelitian atau dapat menunjukkan bagaimana tujuan yang sesuai dengan permasalahan pada penelitian. Di dalam pembahasan, biasanya memuat mengenai bagaimana penafsiran terhadap berbagai temuan pada penelitian, hasil interogasi pada temuan dengan berbagai kumpulan pengetahuan yang mapan, diskusi dengan penelitian lain penelitian terdahulu yang relevan, dan penyusunan teori atau modifikasi teori yang ada. 9. Simpulan Struktur selanjutnya yang terdapat di dalam artikel ilmiah adalah bagian simpulan. Di bagian simpulan ini biasanya juga memuat permintaan saran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Simpulan berisi mengenai pernyataan yang singkat dan akurat yang merupakan hasil dari pembahasan, bukan dari hasil penelitian yang didapat ulang. Di dalam simpulan juga terdapat pembuktian singkat mengenai kebenaran hipotesis untuk menjawab berbagai permasalahan di dalam penelitian yang sudah ditentukan. Sementara itu, saran yang terdapat di dalam penelitian bertujuan agar peneliti mendapat masukan atau saran yang kaitannya dengan penelitian yang berguna untuk para peneliti selanjutnya atau penelitian selanjutnya. 10. Daftar Pustaka Terakhir adalah daftar pustaka. Di dalam artikel ilmiah, pasti memiliki rujukan atau referensi yang berasal dari jurnal atau penelitian terdahulu dan lain sebagainya. Nah bagian daftar pustaka ini merupakan daftar dari berbagai rujukan atau referensi yang kemudian digunakan di dalam artikel ilmiah tersebut. Berbagai referensi yang digunakan harus ditulis secara lengkap di bagian daftar pustaka dan sesuai dengan acuan yang sudah disebut di dalam batang tubuh. Daftar pustaka ini disusun harus sesuai aturan atau sistematika yang mana ditulis berdasarkan abjad. Akan tetapi, biasanya beberapa instansi memiliki gaya selingkung masing-masing mengenai aturan penulisan. Artikel Terkait 17 Contoh Penutup Makalah, Laporan, Jurnal, dan Skripsi Cara Menulis Abstrak Karya Ilmiah, Skripsi, dan Paper 7 Contoh Simpulan Karya Ilmiah, Jurnal, Laporan, dan Skripsi 3 Anatomi Menulis Abstrak Karya Ilmiah Manfaat Membuat Buku Karya Ilmiah
Bagiandalam sel prokariot disebut sitoplasmaSel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya
MenggunakanTroubleshoot Options. Cara paling mudah dan tidak terlalu beresiko sih yaitu dengan menggunakan Windows Troubleshooter, kamu bisa masuk ke Settings > Update and Security > Troubleshoot. Selanjutnya klik pada bagian Search and Indexing. Dan klik Run the troubleshooter. Selanjutnya pilih sesuatu yang mendeskripsikan masalah kamu Perluatau tidaknya menuliskan hobi dalam CV bergantung pada tingkat pengalaman Anda, posisi yang dilamar, dan industri. Bagian di bawah ini akan membantu Anda menentukan apakah hobi dan minat perlu dituliskan dalam CV atau tidak. Contoh situasi di mana hobi dan minat tidak terlalu penting. Tergantung situasinya, hobi mungkin saja tidak terlaluSelanjutnya muncul suara berdecit pada saat sedang berbelok pada bagian ban. Selain itu, ada suara seperti bergemuruh juga akan terdekat saat melewati jalanan yang tidak rata. Di bagian ban, akan terasa aus tidak merata khususnya di bagian luar ban sehingga akan sulit mengendalikan kendaraan ketika jalanan lurus maupun berbelok.
Ototjenis ini adalah otot yang banyak ditemukan di dalam tubuh. Otot-otot ini mendominasi hampir seluruh tubuh. Tidak hanya pada tubuh manusia, di dalam tubuh hewan juga terdapat otot ini. Contoh otot lurik di tubuh manusia yang mudah dilihat adalah otot bisep dan otot trisep. Kedua otot tersebut terletak di bagian lengan atas tangan. Danada pula yang disebut iris yaitu bagian yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata melalui pupil. Jadi pupil dan iris bekerja bersama-sama dalam mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata. Iris dapat membuat pupil melebar atau menyempit sesuai intensitas cahaya di luar mata. Adabeberapa jenis tulang di dalam sistem rangka manusia, yaitu tulang panjang, pendek, pipih, tidak beraturan, dan bulat. Tulang-tulang tengkorak termasuk tulang yang berbentuk pipih dan tidak beraturan. Bagian-Bagian Tulang Tengkorak dan Fungsinya. Tulang tengkorak terdiri dari dua kelompok tulang penyusun, yaitu tulang kepala dan tulang wajah.Sperma Sperma memiliki tiga bagian utama: Kepala sperma mengandung inti. Inti memegang DNA dari sel. Kepala juga mengandung enzim yang membantu sperma memecah melalui membran sel telur. Bagian tengah sperma (midpiece) dikemas dengan mitokondria. Mitokondria adalah organel dalam sel yang menghasilkan energi.
Misalnya total harta bersih yang ditinggalkan ayah tersebut berupa uang senilai Rp120.000.000. Kemudian dibagi 24 sehingga masing-masing bagian bernilai Rp5.000.000. Jadi, simulasi pembagian harta warisannya adalah sebagai berikut ini: Istri mendapatkan 3 x Rp5.000.000 = Rp15.000.000. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pola-pola aktivitas di bagian depan kiri hippocampus lebih berbeda untuk memori-memori peristiwa yang kejadiannya terpisah jauh dalam hal waktu dan ruang. "Jika peserta tidak mengingat gambar-gambar itu, kami tidak melihat hubungan ini," kata Sederberg. 0lm7PE7.